Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Barito Utara, pada 2024 tercatat Rp14,04 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,08% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp14,18 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,82%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kapuas Periode 2004 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 158,51 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp86.331 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 104.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Barito Utara merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp5,34 jutajuta. Nominal ini tumbuh 5,82% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp6,19 jutajuta.
Setelahnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 1,41% menjadi Rp1,49 jutajuta, sektor industri pengolahan dengan PDRB Rp1,2 jutajuta (-1,17%).
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Katingan 4,88%)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Barito Utara, untuk urutan lima besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan nilai Rp915,28 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 4,37% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp858,15 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Barito Utara pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Barito Utara ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 48,61%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.