Apa Jenis NFT yang Paling Banyak Dibeli Masyarakat Indonesia?

Ekonomi & Makro

Lite

Vika Azkiya Dihni 23/03/2022 17:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Jenis NFT Paling Banyak Dibeli Responden (Januari 2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Apa Jenis NFT yang Paling Banyak Dibeli Masyarakat Indonesia?

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jenis NFT Paling Banyak Dibeli Responden (Januari 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Non Fungible Token (NFT) belakang ini menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia. Tak hanya bisa dimiliki, dikoleksi, atau disimpan, aset digital ini juga dapat menjadi investasi yang bisa diperjualbelikan.

Berdasarkan hasil survei Populix, sebanyak 33% responden sudah mengetahui NFT. Adapun di antara responden yang tahu soal NFT dan sebanyak 38% mengaku pernah membeli NFT.

Jenis NFT yang paling banyak dibeli responden adalah beragam produk online dengan persentase 44%. Kemudian sebanyak 39% responden membeli jenis NFT berupa item dalam game.

Berikutnya, 31% responden membeli jenis NFT busana virtual, dan 24% responden membeli jenis karya seni. Kemudian, 24% responden yang membeli jenis NFT berupa musik.

Adapun berkaitan dengan masa depan tren NFT, mayoritas atau 44% responden percaya bahwa NFT akan terus menjadi tren di Indonesia selama lebih dari lima tahun ke depan.

Populix melakukan survei ini di Indonesia selama periode 3-9 Januari 2022. Survei melibatkan 1.002 responden yang terdiri dari 523 laki-laki dan 479 perempuan, dengan usia 18 hingga 55 tahun.

Editor : Annissa Mutia