Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tabalong, pada 2024 mencapai Rp32,64 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,87% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp31,02 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,27%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 264,69 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp122,31 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 60.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp18,3 jutajuta. Nominal ini tumbuh 4,37%.
Setelahnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 2,79% menjadi Rp2,53 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,62% menjadi Rp2,48 jutajuta.
Terakhir, PDRB di Kabupaten Tabalong, untuk urutan lima besar adalah konstruksi dengan nilai Rp1,66 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 7,75% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,51 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Tabalong pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tabalong ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 48,47%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.