Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terpantau masih terjaga hingga akhir Agustus 2023. Menurut laporan Kementerian Keuangan, APBN kembali mencatatkan surplus, seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih besar dari belanja negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN RI mencetak surplus sebesar Rp147,2 triliun atau setara 0,7% dari produk domestik bruto (PDB) pada Agustus 2023.
Pencapaian ini lebih tinggi ketimbang Agustus 2022 yang surplusnya sebesar Rp107,9 triliun. "(Surplus APBN per Agustus 2023) tumbuh 36,5% secara tahunan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (20/9/2023).
Dari sisi keseimbangan primer, APBN mengalami surplus Rp422,1 triliun dengan kenaikan 23,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Keseimbangan primer merupakan total pendapatan dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.
Adapun peningkatan surplus APBN pada bulan lalu merupakan hasil dari realisasi pendapatan negara yang lebih besar dari belanja negara.
Sri Mulyani mengatakan, pendapatan negara telah mencapai Rp1.821,9 triliun hingga akhir Agustus 2023, setara 74% dari target tahun ini sebesar Rp2.463 triliun.
"Dari sisi pertumbuhan pendapatan negara ini mencapai 3,2% (yoy)," kata Sri Mulyani.
Sementara, realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp 1.674,7 triliun pada Agustus 2023 atau baru mencapai 54,7% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 3.061,2 triliun.
"Dan (belanja negara) ini tumbuh 1,1% dari total belanja negara posisi akhir Agustus lalu," kata dia.
(Baca: Surplus APBN Tembus Rp153,5 Triliun pada Juli 2023)