Belanja pariwisata alias pengeluaran perjalanan bisnis di negara-negara G20 turut terdampak pandemi Covid-19. Dibandingkan sebelum pandemi, pengeluaran negara-negara tersebut tercatat menurun cukup tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
Uni Eropa tercatat memiliki pengeluaran perjalanan bisnis tertinggi di antara negara-negara G20 pada 2020, menurut laporan Statista. Total pengeluaran pariwisata bisnis oleh pelancong domestik dan internasional organisasi tersebut mencapai US$ 114,6 miliar.
Kendati demikian, pengeluaran perjalanan bisnis Uni Eropa pada 2020 menurun 55,58% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 258 miliar.
Amerika Serikat menempati peringkat kedua dengan pengeluaran perjalanan bisnis terbesar di antara negara-negara G20 pada 2020. Nilainya mencapai US$ 109,4 miliar atau turun 69,43% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 357,9 miliar.
Jepang dan Tiongkok menempati peringkat selanjutnya dengan pengeluaran belanja pariwisata masing-masing sebesar US$ 58,5 miliar dan US$ 55,5 miliar. Lalu, Jerman, Britania Raya, dan Italia memiliki pengeluaran belanja pariwisata masing-masing sebesar US$ 36 miliar, US$ 23,4 miliar, dan US$ 18,9 miliar.
Sementara, pengeluaran belanja pariwisata Indonesia tercatat sebesar US$ 3,4 miliar pada 2020. Angka ini menempatkan Indonesia berada di peringkat kelima terendah di antara negara-negara G20 lainnya.
(Baca: Tiongkok Penyumbang Emisi CO2 Terbesar di Antara Negara G20)