Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Bontang, Kalimantan Timur sebesar 6,95% pada 2023.
Angka tersebut turun 4,77% dari tahun sebelumnya sebesar 11,72%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,65%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Bontang lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Bontang yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 6,95% dari total penduduk.
Dibanding 9 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Timur, PoU di Kota Bontang ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Penajam Paser Utara (16,34%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Timur pada 2023.
- Kota Bontang: 6,95%
- Kota Balikpapan: 6,98%
- Kabupaten Berau: 7,86%
- Kota Samarinda: 7,87%
- Kabupaten Kutai Timur: 8,7%
- Kabupaten Kutai Kartanegara: 10,59%
- Kabupaten Paser: 11,99%
- Kabupaten Kutai Barat: 12,63%
- Kabupaten Mahakam Hulu: 13,82%
- Kabupaten Penajam Paser Utara: 16,34%
(Baca: 10 Negara dengan Pembangunan Reaktor Nuklir Berkapasitas Tinggi 2024)