KLHK Deteksi 187 Titik Panas di Indonesia, Terbanyak di Nusa Tenggara Timur (Senin, 30 September 2024)

1
Irfan Fadhlurrahman 30/09/2024 16:49 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 187 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 581 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Senin (30/9/2024) pukul 16.28 WIB. Dari 187 titik panas terdeteksi, 8 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 174 titik skala sedang, dan 5 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Meski Kemarau, Banyak Bencana Banjir Awal Juli 2024)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Nusa Tenggara Timur sebanyak 27 titik. Sulawesi Tengah menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 21 titik. Maluku Utara berada di posisi ketiga sebanyak 18 titik panas.

Sebanyak 18 titik panas terdeteksi di Sulawesi Selatan, Jawa Timur menyusul dengan 13 titik panas, serta Riau dan Papua Selatan masing-masing memiliki 11 dan 11 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)

Data Populer

Lihat Semua