Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Bekasi Naik 2,56% dalam 5 Tahun Terakhir
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencapai 4,6% pada 2024.
Angka tersebut naik 0,24% dari tahun sebelumnya sebesar 4,36%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,56%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Bekasi lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Bekasi yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 4,6% dari total penduduk.
Dibanding 26 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, PoU di Kabupaten Bekasi ada di urutan ke-2. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Depok (4,52%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Bogor (7,98%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada 2024.
- Kota Depok: 4,52%
- Kabupaten Bekasi: 4,6%
- Kota Bekasi: 4,88%
- Kabupaten Garut: 5,02%
- Kabupaten Karawang: 5,1%
- Kota Banjar: 5,13%
- Kabupaten Pangandaran: 5,22%
- Kota Tasikmalaya: 5,31%
- Kabupaten Cianjur: 5,37%
- Kabupaten Sumedang: 5,43%
(Baca: Papua, Provinsi dengan Indeks Pembangunan Olahraga Tertinggi 2024)