Gunung Semeru Erupsi pada Rabu Malam, Statusnya Waspada

Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (28/8/2024) pukul 19.05 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 44 kali.

Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 125 detik.

(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)

Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 28 Agustus 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 99 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 63-179 detik.

Kemudian, 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-14 mm dan lama gempa 34-118 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 37-58 detik.

PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 3.193 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.227 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1066 kali.

(Baca: Mayoritas Desa di Kawasan IKN Berisiko Banjir)