Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kuningan Turun 0,53% dalam 5 Tahun Terakhir
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sebesar 5,83% pada 2024.
Angka tersebut turun 0,6% dari tahun sebelumnya sebesar 6,43%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,53%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Kuningan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Kuningan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,83% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 26 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, PoU di Kabupaten Kuningan ada di urutan ke-20. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Depok (4,52%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Bogor (7,98%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada 2024.
- Kota Depok: 4,52%
- Kabupaten Bekasi: 4,6%
- Kota Bekasi: 4,88%
- Kabupaten Garut: 5,02%
- Kabupaten Karawang: 5,1%
- Kota Banjar: 5,13%
- Kabupaten Pangandaran: 5,22%
- Kota Tasikmalaya: 5,31%
- Kabupaten Cianjur: 5,37%
- Kabupaten Sumedang: 5,43%
(Baca: 68,65% Penduduk RI Punya Telepon Seluler pada 2024, Kepri Tertinggi)