Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Blitar Naik 0,97% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 24/09/2024 11:28 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Blitar Provinsi Jawa Timur (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Blitar, Jawa Timur mencapai 6,11% pada 2023.

Angka tersebut turun 1,1% dari tahun sebelumnya sebesar 7,21%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,97%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Blitar lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Blitar yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 6,11% dari total penduduk.

Dibanding 37 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur, PoU di Kota Blitar ada di urutan ke-12. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Gresik (3,67%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Situbondo (13,33%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur pada 2023.

  1. Kabupaten Gresik: 3,67%
  2. Kabupaten Sumenep: 3,95%
  3. Kabupaten Sidoarjo: 4,03%
  4. Kota Surabaya: 4,06%
  5. Kota Malang: 5,04%
  6. Kabupaten Lamongan: 5,06%
  7. Kota Batu: 5,09%
  8. Kota Mojokerto: 5,18%
  9. Kota Probolinggo: 5,29%
  10. Kota Madiun: 5,84%

(Baca: Kemiskinan Ekstrem Indonesia Berkurang sampai 2023)

Data Populer

Lihat Semua