Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Sabtu Sore, Tingkat Aktivitas di Level Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (16/8/2025) pukul 16.35 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 9 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 600 meter di atas puncak (2.023 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 6 milimeter dan durasi 53 detik.
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 16 Agustus 2025 pukul 06.00-12.00 WITA menunjukkan terjadi 52 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 2,3-27,4 milimeter dan lama gempa 31-78 detik.
Kemudian, 34 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6-6,8 milimeter dan lama gempa 27-49 detik serta 1 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 7,3 milimeter dan lama gempa 103 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.637 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.261 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 235 kali.
(Baca: Kualitas Udara Banten Minggu Pagi (3/8) Terburuk di Indonesia)