Hasil survei Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan, masalah agama bukanlah faktor utama dari adanya penolakan terhadap vaksinasi virus corona Covid-19. Mayoritas atau 66,13% responden yang menolak vaksinasi corona beralasan ragu dengan keamanannya.
Sebanyak 48,39% responden yang tak mau divaksin karena ragu dengan kehalalannya. Sebanyak 47,98% responden khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan vaksin corona.
Kemudian, ada 46,37% responden yang tak mau divaksin lantaran ragu dengan efektivitasnya. Sebanyak 14,52% responden tak mau divaksin karena alasan lainnya. Sedangkan, 9,27% responden tak mau divaksin karena beranggapan proses tersebut bertentangan dengan agama/keyakinan.
Kemenag melakukan survei secara daring terhadap 2.610 responden di 34 provinsi pada 22-30 Desember 2020. Survei dilakukan dengan metode accidental sampling yang non-probabilitas.
Indonesia memulai vaksinasi covid-19 pada Rabu (13/1) lalu. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin Covid-19. Meski demikian, tetap penting menerapkan protokol kesehatan, khususnya gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak).