Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara sebesar 7,35% pada 2023.
Angka tersebut turun 0,76% dari tahun sebelumnya sebesar 8,11%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 3,17%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Minahasa Tenggara lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 7,35% dari total penduduk.
Dibanding 14 kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Utara, PoU di Kabupaten Minahasa Tenggara ada di urutan ke-11. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Tomohon (3,75%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepulauan Sangihe (11,12%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Utara pada 2023.
- Kota Tomohon: 3,75%
- Kota Bitung: 3,91%
- Kota Kotamobagu: 4,61%
- Kota Manado: 4,63%
- Kabupaten Minahasa: 5,42%
- Kabupaten Boloang Mongondow: 6,38%
- Kabupaten Bolaang Mongondow Timur: 6,55%
- Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan: 6,57%
- Kabupaten Minahasa Utara: 7,11%
- Kabupaten Kepulauan Talaud: 7,34%
(Baca: Harga Pangan Hari Ini di Bali: Harga Cabai, Garam dan Beras Naik)