Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Selasa (28/1/2025) pukul 12.35 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Marapi hanya sekali erupsi.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 350 meter di atas puncak atau 3.241 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3,7 milimeter dan durasi 56 detik.
(Baca: Ada 2 Ribu Bencana Alam di Indonesia pada 2024, Banjir Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Marapi di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 28 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 15 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,7-8,6 milimeter dan lama gempa 16-443 detik.
Kemudian, 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 2,4 milimeter s-p 1,3 detik dan lama gempa 14 detik serta 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 21,7-29,7 milimeter s-p 13,7-18 detik dan lama gempa 70-73 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 819 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (390 kali letusan) sedangkan Gunung Marapi erupsi 12 kali.
(Baca: 10 Provinsi Paling Banyak Dilanda Banjir pada 2024)