Save the Children menyebut anak-anak yang terbunuh di Gaza meningkat pesat sejak serangan Israel yang meletus pada 7 Oktober 2023. Laporan lembaga ini bahkan menyebut jumlahnya mengalahkan statistik kematian anak-anak di zona konflik dunia sejak 2019 lalu.
Menghimpun data dari Kementerian Kesehatan di Gaza dan Israel, Save the Children menyebut, lebih dari 3.257 anak dilaporkan tewas. Rinciannya, 3.195 anak di Gaza, 33 di Tepi Barat, dan 29 di Israel.
"Jumlah anak-anak yang dilaporkan terbunuh hanya dalam waktu tiga minggu di Gaza lebih banyak daripada jumlah korban tewas dalam konflik bersenjata secara global–lebih dari 20 negara–selama setahun penuh, selama tiga tahun terakhir," tulis Save the Children dalam siaran persnya, Minggu (29/10/2023).
(Baca juga: Banyak Anak Gaza yang Hidup dalam Depresi hingga Ketakutan pada 2022)
Save the Children mengatakan, dari 7.703 korban tewas di Gaza, 40% di antaranya merupakan anak-anak. Selain itu, lebih dari sepertiga kematian perang ini terjadi di wilayah pendudukan Palestina dan Israel.
Korban luka pun menggunung. Tercatat, 6.360 anak-anak korban luka berada di Gaza, 180 anak di Tepi Barat, dan setidaknya 74 anak di Israel. Lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak, masih menjadi sandera di Gaza.
"Dengan 1.000 anak yang dilaporkan hilang di Gaza dan diasumsikan terkubur di bawah reruntuhan, jumlah korban tewas kemungkinan jauh lebih tinggi," kata Save the Children.
Israel sempat mengumumkan perluasan operasi darat di Jalur Gaza pada Jumat lalu. Save the Children memperingatkan bahwa hal ini akan menyebabkan lebih banyak kematian, memperburuk cedera dan kesusahan. Save the Children meminta segera gencatan senjata.
(Baca juga: 14 Negara Menolak Resolusi Gencatan Senjata Israel-Palestina, Siapa Mereka?)