Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Langkat Turun 1,93% Setahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 01/08/2025 13:26 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mencapai 8,82% pada 2024.

Angka tersebut turun 1,93% dari tahun sebelumnya sebesar 10,75%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,51%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Langkat lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Langkat yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,82% dari total penduduk.

Dibanding 32 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Utara, PoU di Kabupaten Langkat ada di urutan ke-32. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Samosir (5,31%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Tebing Tinggi (9,54%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara pada 2024.

  1. Kabupaten Samosir: 5,31%
  2. Kabupaten Padang Lawas: 5,53%
  3. Kabupaten Pakpak Bharat: 6,13%
  4. Kabupaten Karo: 6,13%
  5. Kabupaten Padang Lawas Utara: 6,16%
  6. Kabupaten Humbang Hasundutan: 6,18%
  7. Kabupaten Nias: 6,24%
  8. Kota Tanjung Balai: 6,3%
  9. Kabupaten Tapanuli Utara: 6,64%
  10. Kabupaten Labuhan Batu Selatan: 6,65%

(Baca: 192,15 Ribu Penduduk Kab. Lombok Timur Lulusan SMA pada Desember 2024)

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...