Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Garut Turun 0,74% Setahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 25/11/2025 08:48 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat (2017-2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Garut, Jawa Barat mencapai 5,02% pada 2024.

Angka tersebut turun 0,74% dari tahun sebelumnya sebesar 5,76%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,6%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Garut lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Garut yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,02% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 26 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, PoU di Kabupaten Garut ada di urutan ke-4. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Depok (4,52%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Bogor (7,98%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada 2024.

  1. Kota Depok: 4,52%
  2. Kabupaten Bekasi: 4,6%
  3. Kota Bekasi: 4,88%
  4. Kabupaten Garut: 5,02%
  5. Kabupaten Karawang: 5,1%
  6. Kota Banjar: 5,13%
  7. Kabupaten Pangandaran: 5,22%
  8. Kota Tasikmalaya: 5,31%
  9. Kabupaten Cianjur: 5,37%
  10. Kabupaten Sumedang: 5,43%

(Baca: Indramayu, Daerah dengan Kemiskinan Tertinggi di Jawa Barat)

Data Populer

Loading...