Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (1/12/2024) pukul 06.31 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 111 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 140 detik.
(Baca: Banjir Dominasi Bencana Alam di Indonesia Akhir Februari 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 1 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 81 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 55-133 detik.
Kemudian, 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-6 mm dan lama gempa 42-131 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 40-73 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.596 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.295 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.940 kali.
(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)