Penduduk Migran Seumur Hidup di Indonesia Terus Berkurang sampai 2024

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 9,7% penduduk Indonesia yang berstatus migran seumur hidup pada 2024.

Migran seumur hidup adalah penduduk yang tempat tinggalnya saat ini (saat survei dilakukan) berbeda dengan provinsi tempat kelahirannya.

"Dengan demikian, dari 10 penduduk Indonesia, satu di antaranya lahir di provinsi yang berbeda dengan tempat tinggalnya saat pendataan," tulis BPS dalam laporan Profil Migran Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2024.

Persentase penduduk migran seumur hidup di Indonesia terus menurun dalam lima tahun terakhir, dengan capaian terendah pada 2024.

BPS menilai, penurunan ini mengindikasikan berkurangnya heterogenitas penduduk antar-provinsi.

"Pertumbuhan penduduk cenderung tidak lagi diikuti oleh persebaran antarwilayah yang pesat," kata BPS.

Pada 2024, Kepulauan Riau menjadi provinsi dengan persentase migran seumur hidup terbesar, yakni mencapai 42% dari total penduduknya.

Arus migrasi ke wilayah ini didorong oleh ketersediaan lapangan kerja di sektor manufaktur, pelabuhan, hingga kawasan bebas Batam.

"Hal ini membuat banyak orang dari luar provinsi [Kepulauan Riau] menetap secara permanen untuk memperoleh peluang ekonomi yang lebih baik," kata BPS.

Provinsi lain yang memiliki banyak migran seumur hidup adalah Kalimantan Timur dengan proporsi 30,5%, DKI Jakarta 30,3%, Kalimantan Utara 29,2%, dan Riau 26,7%.

(Baca: Jaksel, Tempat Tinggal Favorit WNA di Jakarta)