Jumlah Korban Kejahatan Transnasional di Indonesia per 31 Juli 2025

Menurut data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, jumlah korban kejahatan transnasional di Indonesia periode 1 Januari-31 Juli 2025 mencapai 16.901 orang.

Kejahatan transnasional adalah kejahatan terorganisir yang operasinya melintasi batas wilayah beberapa negara.

Secara umum, korban kejahatan transnasional yang paling banyak yang terdata Polri adalah kasus manipulasi data autentik secara elektronik.

Selain itu, jenis kejahatan transnasional yang paling banyak memakan korban adalah peredaran narkotika, perdagangan manusia, perbankan, dan menjual atau mengedarkan obat keras.

Berikut jumlah korban kejahatan transnasional berdasarkan jenis kejahatan periode 1 Januari-31 Juli 2025:

• Manipulasi data autentik secara elektronik (ITE): 11.622 korban
• Narkotika (narkoba): 4.328 korban
• Perdagangan manusia (dalam negeri): 439 korban
• Perbankan: 145 korban
• Menjual atau mengedarkan obat keras/bebas terbatas tanpa izin: 90 korban
• Tindak pidana pencucian uang (TPPU): 79 korban
• Kejahatan terkait penyelenggaraan haji dan umrah: 68 korban
• Tindak pidana transfer dana: 39 korban
• Kejahatan tentang perdagangan: 29 korban
• Penyelundupan senjata api: 19 korban
• Kejahatan tentang pengusutan, penuntutan, dan peradilan tindak pidana ekonomi: 14 korban
• Kejahatan pasar modal: 12 korban
• Kejahatan tentang desain industri: 6 korban
• Psikotropika (narkoba): 5 korban
• Kejahatan tentang perdagangan berjangka: 2 korban
• Kejahatan terkait rahasia dagang: 2 korban
• Terorisme: 2 korban.

Sebagai informasi, jumlah dalam periode tertentu bisa bertambah. Adapun jumlah korban di atas merupakan data yang dikoleksi per Kamis (7/8/2025) pukul 13.30 WIB.

(Baca: Jumlah Kejahatan Transnasional di Indonesia 2023-2025, Terbanyak Kasus Narkotika)