Ketimpangan Gender di Banten Sempat Meningkat, Kini Berangsur Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, skor Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Banten lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat nasional.

BPS menjelaskan, semakin tinggi skor IKG maka ketimpangan antara laki-laki dan perempuan kian tinggi. Artinya, tingkat kesetaraan semakin memburuk.

Menurut BPS, pada 2024 skor IKG Indonesia sebesar 0,421 dari skala 0-1 poin. Selama tujuh tahun beruntun, skor IKG Banten melampaui itu.

Banten bahkan mengalami kenaikan skor sebanyak dua kali, yakni pada 2019 sebesar 0,503 dan 2022 sebesar 0,478.

Di luar dua tahun itu,  skor IKG cenderung mengalami penurunan. Data terakhir pada 2024 turun lagi menjadi 0,453 poin.

Ada 3 dimensi yang digunakan BPS dalam pengukuran IKG. Pertama, pemberdayaan yang terdiri dari persentase anggota legislatif laki-laki dan perempuan serta persentase penduduk laki-laki dan perempuan yang berpendidikan SMA ke atas.

Di Provinsi Banten, pada 2024, persentase anggota legislatif laki-laki sebesar 86% dan perempuan hanya 14%. Sementara itu, laki-laki yang berpendidikan SMA ke atas 47,20% dan perempuan 38,34%.

Kedua, dimensi kesehatan reproduksi yang terdiri dari proporsi perempuan 15-49 tahun yang dalam 2 tahun terakhir melahirkan anak lahir hidup terakhir tidak di fasilitas kesehatan (MTF), serta proporsi perempuan 15-49 tahun yang saat melahirkan anak lahir hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).

Berdasarkan catatan BPS, skor MHPK20 Banten pada 2024 sebesar 0,241 poin dan MTF 0,086 poin.

Ketiga, dimensi pasar tenaga kerja dengan indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki dan perempuan. Adapun TPAK laki-laki di Banten pada 2024 sebesar 82,95% dan perempuan 48,90%.

(Baca: Skor Ketimpangan Gender RI Turun dalam 6 Tahun Terakhir)