Narkoba, Perkara PK Pidana Khusus Paling Banyak Diputus MA pada 2024

Sepanjang 2024, Mahkamah Agung (MA) Indonesia memutus 1.939 perkara peninjauan kembali (PK) pidana khusus.

Sebagian besar perkara PK pidana khusus yang diputus MK ini merupakan kasus narkotika dan psikotropika, diikuti korupsi dan perlindungan anak.

Berikut 5 klasifikasi kasus dengan jumlah perkara PK pidana khusus yang paling banyak diputus MA pada 2024:

1. Narkotika dan psikotropika: 1.459 perkara
2. Korupsi: 272 perkara
3. Perlindungan anak: 104 perkara
4. Pencucian uang: 18 perkara
5. Lingkungan hidup: 15 perkara

Selain itu, ada pula kasus-kasus yang masuk klasifikasi kesehatan, informasi dan transaksi elektronik (ITE), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan orang, perbankan, perpajakan, hingga perikanan.

Jumlah perkara PK pidana khusus yang diterima MA pada 2024 meningkat 36,95% dibandingkan dengan 2023.

Kemudian jumlah perkara yang diputus meningkat 37,91% dibandingkan dengan 2023.

Adapun kategori amar putusan perkara PK pidana khusus pada 2024 sebagai berikut:

• Kabul: 765 perkara
• Tolak: 1.172 perkara
• Tidak dapat diterima: 2 perkara

"Rasio produktivitas memutus perkara PK pidana khusus tahun 2024 meningkat 0,60% dari capaian tahun 2023 yang berjumlah 99,29% menjadi sebesar 99,90%," kata MA dalam laporannya.

(Baca: Mayoritas Pelaku Korupsi RI Divonis Hukuman Ringan)