Tren Positif Kuantitas Pemutusan Perkara MA RI 10 Tahun Terakhir

Dalam 10 tahun terakhir (2015-2024), ada tren positif dari kuantitas penyelesaian perkara di Mahkamah Agung (MA) Indonesia.

Pada 2015, persentase perkara yang diselesaikan atau diputus MA sebesar 78,53% dari total jumlah kasus.

Pada 2018, persentase tersebut naik menjadi 95,11%. Pada 2021, rasio perkara yang diputus MA kembali naik menjadi 99,10%, sementara pada 2024 menjadi 99,26%.

“Rasio produktivitas memutus perkara (2024) sebesar 99,26%. Capaian ini berada 29,26% di atas target penyelesaian perkara yang ditetapkan sebesar 70%,” tulis MA dalam Laporan Tahunan 2024.

Selama periode 2020-2024, persentase perkara yang diputus MA selalu di atas 99% dari total jumlah perkara setiap tahunnya.

Seiring dengan itu, rasio perkara sisa atau belum diputus pada tahun registrasi mengalami penurunan. Pada 2015, persentase perkara sisa mencapai 21,47% dari total jumlah kasus di tahun tersebut.

Pada 2018, persentase perkara sisa turun drastis menjadi 4,89%. Pada 2021, rasio perkara sisa kembali turun menjadi 0,90%, sementara pada 2024 menjadi 0,74%.

Selama periode 2020-2024, persentase perkara sisa selalu di bawah 1% dari total jumlah perkara setiap tahunnya, seperti terlihat dalam grafik di atas.

“MA berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas angka 99% dan sisa di bawah 1% dalam 5 tahun terakhir,” ucap MA.

(Baca: Peringkat Citra Positif Lembaga Negara, KPK Terbawah)