Masih Sedikit Guru Indonesia yang Terima Bansos, Ini Sumbernya

Menurut survei yang dilakukan Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) dan Great Edunesia, sebanyak 36,7% guru di Indonesia pernah mendapatkan bantuan sosial (bansos). Sementara sebanyak 63,2% tidak pernah mendapatkan bansos.

Mereka yang mendapatkan bansos mengaku menerima dari pemerintah pusat, dengan proporsi paling tinggi yakni 35,8% dari total responden yang menerima bansos.

Kedua dari pemerintah daerah, dengan proporsi penerima sebanyak 33,7%. Lalu ada lembaga zakat, sebesar 14,2%.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut masuk dalam daftar dengan penerima sebanyak 10,1% dan masjid sebesar 4,7%. Adapun lembaga lainnya terhimpun sebanyak 1,3%.

(Baca juga: Banyak Guru Kerja Sampingan, Ada yang Jadi Driver Ojol)

Proporsi guru penerima bansos yang lebih sedikit daripada yang tidak menerima sama sekali. Ini masih jadi perhatian, sebab guru, terutama honorer, harusnya lebih layak mendapatkan bansos.

Peneliti Ideas, Muhammad Anwar, menilai hal tersebut karena tekad guru Indonesia sangat membanggakan dan harus diberi apresiasi.

“Walaupun dalam kondisi kondisi kesejahteraan guru yang rendah, kami melihat tekad guru Indonesia sangat membanggakan ini terbaca dari 93,5% guru berkeinginan untuk tetap mengabdi dan memberikan ilmu sebagai guru hingga masa pensiun,” kata Muhammad Anwar, Mei 2024 lalu.

Survei tersebut dilakukan kepada 403 responden guru di 25 provinsi pada Mei 2024 dengan komposisi responden Pulau Jawa sebanyak 291 orang dan Luar Jawa 112 orang. Responden survei tersebut terdiri atas 123 orang berstatus sebagai guru PNS, 118 guru tetap yayasan, 117 guru honorer atau kontrak, dan 45 guru PPPK.

(Baca juga: Jenis Bansos yang Diterima Keluarga dengan Balita di Indonesia 2024)