171 Hotspot Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Selasa, 25 November 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 25/11/2025 11:12 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 171 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 58 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Selasa (25/11/2025) pukul 11.12 WIB. Dari 171 titik panas terdeteksi, 3 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 167 titik skala sedang, dan 1 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 42 M Guncang Kepulauan Fox Aleutian)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Maluku Utara sebanyak 39 titik. Sulawesi Tengah menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 24 titik. Sulawesi Tenggara berada di posisi ketiga sebanyak 21 titik panas.

Sebanyak 12 titik panas terdeteksi di Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur menyusul dengan 10 titik panas, serta Kepulauan Bangka Belitung dan Papua Barat masing-masing memiliki 10 dan 9 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Lima Gempa Bumi Terakhir yang Tercatat di BMKG (Sabtu, 19 Juli 2025 13:53:43 WIB))

Data Populer

Loading...