Gunung Semeru Erupsi pada Senin Pagi, Statusnya Normal
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (9/9/2024) pukul 06.54 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru hanya sekali erupsi.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 109 detik.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level I (Normal). Pengamatan kegempaan pada 9 September 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 95 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 59-164 detik.
Kemudian, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-10 mm dan lama gempa 40-84 detik serta 16 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 29-55 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 3.600 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.452 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1182 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)