Survei: Banyak Warga Nilai Penegakan Hukum RI Buruk

Demografi

Lite

Dzulfiqar Fathur Rahman 30/08/2022 14:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kira-kira 37,7% dari responden mengatakan kepada survei bahwa mereka melihat penegakan hukum pada Agustus buruk atau sangat buruk, menurut Indikator

Persepsi Responden terhadap Penegakan Hukum di Indonesia (Agustus 2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei: Banyak Warga Nilai Penegakan Hukum RI Buruk

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persepsi Responden terhadap Penegakan Hukum di Indonesia (Agustus 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Ada cukup banyak masyarakat yang memiliki persepsi buruk terkait kondisi penegakan hukum di Indonesia.

Menurut survei Indikator, pada Agustus 2022 proporsi responden yang menilai kondisi penegakan hukum saat ini buruk mencapai 29,6%, dan sangat buruk 8,1%.

Jika diakumulasikan, porsi responden dengan persepsi buruk tersebut mencapai 37,7% pada Agustus 2022, meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya 25,8%.

Di sisi lain, sebanyak 25% atau kira-kira satu dari empat responden menilai kondisi penegakan hukum pada Agustus 2022 sudah baik, dan 4,5% sangat baik.

Kemudian 26,5% responden memiliki persepsi sedang-sedang saja dan 6,4% sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei ini dilakukan terhadap 1.229 responden yang tersebar di seluruh Indonesia melalui telepon selama periode 11-17 Agustus 2022.

(Baca: Akibat Kasus Ferdi Sambo, Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kepolisian Menurun)

Editor : Adi Ahdiat