Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Kota Palu Turun 6,0% pada 2023

1
Irfan Fadhlurrahman 26/09/2024 11:28 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Palu, Sulawesi Tengah (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Palu, Sulawesi Tengah mencapai 6,0% pada 2023.

Angka tersebut turun 5,95% dari tahun sebelumnya sebesar 11,95%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,28%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Palu lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Palu yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 6,0% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 12 kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Tengah, PoU di Kota Palu ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Banggai Kepulauan (16,56%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah pada 2023.

  1. Kota Palu: 6,0%
  2. Kabupaten Morowali Utara: 7,1%
  3. Kabupaten Poso: 7,36%
  4. Kabupaten Morowali: 7,9%
  5. Kabupaten Buol: 8,48%
  6. Kabupaten Parigi Moutong: 9,92%
  7. Kabupaten Banggai: 9,95%
  8. Kabupaten Tojo Una Una: 10,78%
  9. Kabupaten Donggala: 11,36%
  10. Kabupaten Banggai Laut: 13,42%

(Baca: Harga Pangan Terbaru di Jawa Barat: Garam Naik, Bawang Turun)

Data Populer

Lihat Semua