Impor Garam Indonesia dari Mongolia Naik Menjadi US$ 5,72 Juta
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Mongolia sebesar US$ 5,87 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 144.61% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 2,4 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Mongolia, impor dalam 10 tahun terakhir telah banyak berkurang. Terendah impor Indonesia adalah US$ dua ribu dan untuk impor tertinggi di angka US$ 19,22 juta.
(Baca: Indonesia Impor Kopi Senilai US$ 0,15 Juta dari Afganistan pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Mongolia, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat lima produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Mongolia. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Garam
- Bahan kimia organik
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
- Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah
Masuk dalam kode HS 25, Garam merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan sulfur, Bumi dan Batu dan Bahan plesteran, jeruk nipis dan semen. Impor produk ini dari Mongolia berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 5,72 juta. Nilai impor Garam; sulfur; Bumi dan Batu; Bahan plesteran, jeruk nipis dan semen ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 2.249 ribu.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan kimia organik. Nilai impor dari Mongolia pada 2023 tercatat US$ 0,12 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 24 ribu. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Jepang dan Italia.
(Baca: Impor Persiapan Kakao Indonesia dari Kongo Naik Menjadi US$ 3,81 Juta)
Untuk produk Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori dengan kode HS 87. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 7 ribu. Selain Mongolia, Indonesia juga mengandalkan impor Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori dari Jerman, Cina, Jepang, Meksiko dan Amerika Serikat. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.
Impor produk lainnya adalah Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah US$ 1 ribu. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 15 ribu. Selain Mongolia, Indonesia juga mengandalkan impor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dari Amerika Serikat, Jerman, Cina, Belanda dan Jepang. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.