Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Austria pada 2023


Nama Data | Nilai |
---|---|
Reaktor nuklir; boiler; mesin | 164.924 |
Mesin listrik | 53.079 |
Produk Farmasi | 28.204 |
Lokomotif kereta api atau trem; rolling stock | 27.895 |
Kertas | 24.083 |
Optik | 22.762 |
Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya; pulih (limbah | 16.422 |
Besi | 8.409 |
Plastik | 5.798 |
Kendaraan selain stok kereta api atau trem; | 5.186 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Austria senilai US$ 419,19 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 16% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 361,36 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Austria, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
(Baca: Indonesia Impor Kulit Senilai US$ 34 Ribu dari Burundi pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Austria, 53 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 71 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Austria. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Produk Farmasi
- Lokomotif kereta api atau trem, rolling stock dan suku cadang
- Kertas dan Paperboard
Masuk dalam kode HS 84, Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Bagian. Impor produk ini dari Austria berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 164,92 juta. Nilai impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis; Bagian ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 74.014 ribu.
Masuk dalam kode HS 85, Mesin dan peralatan dan bagian listrik merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Perekam dan reproduksi suara, televisi. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 53,08 juta.
Di urutan berikutnya, Indonesia juga tercatat banyak mengimpor Produk Farmasi dari Austria. Nilai impor produk ini pada 2023 sebanyak US$ 28,2 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 23.324 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Produk Farmasi dari -4 negara. Impor Produk Farmasi dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Produk Farmasi adalah Jerman, Swiss, Amerika Serikat, Belgia dan Irlandia.
(Baca: Indonesia Ekspor Lemak dan Minyak Hewan Senilai US$ 1,61 Juta ke Gabon pada 2023)
Masuk dalam kode HS 86, Lokomotif kereta api atau trem, rolling stock dan suku cadang merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan perlengkapan kereta api atau trem. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 27,89 juta, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 14.104 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Lokomotif kereta api atau trem, rolling stock dan suku cadang dari -4 negara. Impor Lokomotif kereta api atau trem, rolling stock dan suku cadang dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Lokomotif kereta api atau trem, rolling stock dan suku cadang adalah Cina, Meksiko, Amerika Serikat, Jerman dan Spanyol.
Indonesia banyak mengimpor Kertas dan Paperboard dari Austria. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 24,08 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 17.687 ribu. Impor Kertas dan Paperboard yang terbesar saat ini masih berasal dari Austria. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Kertas dan Paperboard Indonesia adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Swedia dan Italia.