Nilai ekspor menurut kelompok barang kode SITC 97 emas, bukan untuk moneter provinsi DKI Jakarta pada November 2024 tercatat turun menjadi US$100,79 juta .
Turunnya nilai ekspor ini berkontribusi terhadap penurunan cadangan devisa dan nilai ekspor total yang sebelumnya dalam tren naik lima bulan terakhir. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), pada periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor dari provinsi ini tercatat US$71,25 juta .
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kabupaten Bulukumba Bulan Januari Naik 0,98%)
DKI Jakarta dalam rekap dokumen pabean impor mencatatkan 22 kelompok barang yang di ekspor dari provinsi ini. Barang-barang tersebut dikelompokkan dalam SITC 2 digit. Kelompok barang dengan jumlah ekspor tertinggi yakni ekspor barang dengan SITC kode 85 sepatu dan peralatan kaki lainnya .
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$15.615 /Ton (Kamis, 20 Februari 2025))
Data historis 13 bulan terakhir, ekspor dari DKI Jakarta dengan jumlah tertinggi pernah dicatatkan pada Maret 2024 sebesar US$195,9 juta dan terendahnya terjadi pada Februari 2024 dengan jumlah ekspor US$9,88 juta .
Berikut ini adalah ekspor dari provinsi DKI Jakarta menurut kode SITC 2 digit dengan jumlah ekspor tertinggi per November 2024:
- SITC kode 85 sepatu dan peralatan kaki lainnya US$486,67 juta
- SITC kode 78 kendaraan bermotor untuk jalan raya US$216,95 juta
- SITC kode 03 ikan, kerang-kerangan, moluska dan olahannya US$122,43 juta
- SITC kode 97 emas, bukan untuk moneter US$100,79 juta
- SITC kode 84 pakaian US$78,16 juta
- SITC kode 09 hasil olahan makanan lainnya US$58 juta
- SITC kode 71 mesin pembangkit tenaga US$52,31 juta
- SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian US$34,95 juta
- SITC kode 89 hasil industri lainnya US$34,21 juta
- SITC kode 68 logam tidak mengandung besi US$30,68 juta