Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 16.290 per Ton (Rabu, 07 Agustus 2024)

1
Agus Dwi Darmawan 08/08/2024 10:29 WIB
Image Loader
Memuat...
Harga Komoditas Nikel untuk Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Westmetall mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini naik 0,09 persen menuju level US$ 16.290 per ton. Kenaikan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

(Baca: Harga Karet Tsr20 Pagi Hari Diperdagangkan US$ 167,3 per 100 Kg (Selasa, 06 Agustus 2024))

Sepanjang minggu ini, harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi pada Selasa, 06 Agustus 2024 sebesar 1,72 persen. mengalami pelemahan turun 3,04 persen dibandingkan posisi awal tahun.

Kondisi saat ini menggenapi pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam dua hari terakhir yang sedang dalam tren menyusut.

Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh 2,49 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16,23 ribu per ton. Sedangkan dibanding posisi 30 hari yang lalu, pergerakan harga komoditas nikel telah tumbuh -5,29 persen. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 21.650 per ton, harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan telah turun 24.76 persen.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung turun. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada September 2023 diharga US$ 19,86 ribu per ton.

(Baca: Harga Pangan Hari Ini di Jawa Timur: Garam Naik, Cabai Turun)

Melansir berita Katadata sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan nilai ekspor turunan nikel dapat mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp927,84 triliun pada 2025. Hal tersebut disebabkan oleh hilirisasi nikel menjadi mobil listrik atau EV. Pada 2022, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun.

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua