Thailand Terancam Krisis, Warganya Banyak Utang

Ekonomi & Makro
1
Adi Ahdiat 29/01/2024 20:04 WIB
Rasio Utang Rumah Tangga terhadap PDB Thailand (2003-2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Perdana Menteri Thailand, Sretta Thavisin, menyatakan negerinya sedang mengalami krisis ekonomi.

"Saya mengonfirmasi bahwa perekonomian (Thailand) tidak berjalan baik dan berada dalam krisis," kata Sretta, dilansir Bangkok Post, Rabu (24/1/2024).

Hal serupa disampaikan Wakil Menteri Keuangan Thailand, Julapun Amornvivat. Menurut dia, ekonomi negerinya bermasalah karena utang rumah tangga dan sektor swasta yang tinggi.

"Sekarang sudah pada level berbahaya, semacam resesi ekonomi. Sulit untuk mendorong perekonomian maju. Itu sebabnya kita melihat pertumbuhan ekonomi (Thailand) lamban," kata Julapun, dilansir Reuters, Senin (29/1/2024).

Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), utang rumah tangga Thailand memang membengkak dalam dua dekade terakhir.

Pada 2003, rasio utang rumah tangga terhadap produk domestik bruto (PDB) Thailand masih 42,24%.

Kemudian angkanya terus bergerak dalam tren naik, hingga pada 2022 rasio utang rumah tangga Thailand mencapai 86,9% dari PDB mereka.

Menurut Bank of Thailand (BoT), bank sentral setempat, pada 2022 nilai total utang rumah tangga Thailand mencapai THB 14,9 triliun atau sekitar Rp6.632 triliun (asumsi kurs Rp445 per THB).

Dalam laporan Sustainable Solutions to Thailand’s Household Debt Problems (Februari 2023), BoT menyebut hampir sepertiga utang rumah tangga Thailand berasal dari kartu kredit dan pinjaman konsumsi.

BoT juga menyebut ada sejumlah kelompok masyarakat yang memiliki beban utang tinggi, seperti petani dan wirausaha yang pendapatannya tidak menentu, serta pegawai yang pendapatannya stabil tapi nominalnya rendah.

"Utang rumah tangga yang tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena sebagian besar pendapatan masyarakat akan digunakan untuk bayar utang alih-alih belanja barang dan jasa," kata BoT dalam laporan tersebut.

"Permasalahan utang juga dapat menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan negara. Karena itu, menyelesaikan masalah utang rumah tangga merupakan tantangan besar yang dihadapi Thailand," kata BoT.

(Baca: Ini Negara ASEAN yang Paling Ramai Wisatawan Mancanegara)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua