Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, melesat 17,5% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Realisasi investasi yang masuk ke Pulau Jawa pada 2023 mencapai Rp688,1 triliun, melonjak 20,5% (yoy). Kemudian wilayah luar Jawa menerima Rp730,8 triliun, meningkat 14,8% (yoy).
Secara proporsi, realisasi investasi di luar Jawa mencapai 51,5% dari total investasi pada 2023. Proporsi ini menurun ketimbang 2022 yang mencapai 52,7%.
Kemudian proporsi realisasi investasi di Jawa pada 2023 mencapai 48,5%, naik dari proporsi tahun sebelumnya 47,3%.
Secara rinci, realisasi investasi pada 2023 terdiri dari penanaman modal asing (PMA) Rp744 triliun, setara 52,4% dari total realisasi. Kemudian, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp674,9 triliun atau 47,6%.
Realisasi PMA pada 2023 itu tumbuh 13,7% (yoy), sedangkan PMDN tumbuh 22,1% (yoy).
Realisasi investasi 2023 paling banyak masuk ke sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan senilai Rp200,3 triliun.
Lalu investasi yang masuk ke sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp159,8 triliun; sektor pertambangan Rp156,5 triliun; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp115,2 triliun; serta sektor industri kimia dan farmasi Rp105 triliun.
(Baca: Lampaui Target, Realisasi Investasi 2023 Capai Rp1.418 Triliun)