Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (23/1/2024) pukul 18.53 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 18 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak (4.476 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 123 detik.
(Baca: Info Gempa 17 Januari 2024 di Jailolo Malut 5 M, Tak Berpotensi Tsunami)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 23 Januari 2024 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan terjadi 20 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 13-22 milimeter dan lama gempa 63-128 detik.
Kemudian, 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6-9 milimeter dan lama gempa 48-62 detik serta 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 21 milimeter s-p 16 detik dan lama gempa 46 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 109 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur paling banyak erupsi (48 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 9 kali.
(Baca: BMKG: Gempa Terkini di Timur Laut Painan Magnitudo 4,1, Tak Berpotensi Tsunami)