Kualitas Udara Jabodetabek Sore Ini Membaik namun Masih Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif
Layanan konsumen & Kesehatan

- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Kualitas udara Tangerang Selatan sore ini terburuk di Jabodetabek berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) KLHK. Adapun indeks kualitas udara Tangerang Selatan tercatat 89 pada Senin (18/9/2023) pukul 17.00 WIB.
Di bawah kota Tangerang Selatan, ada Jakarta Timur di urutan kedua dengan indeks kualitas udara 86. Selanjutnya, Tangerang menempati urutan ketiga dengan skor 79.
Sebagai informasi, KLHK menerapkan kategori kualitas udara berdasarkan rentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagai berikut.
- 0-50: baik
- 51-100: sedang
- 101-200: tidak sehat
- 201-300: sangat tidak sehat
- 300+: berbahaya
Indeks kualitas udara atau ISPU dipantau di 72 stasiun yang tersebar di 31 provinsi. Perhitungan indeks kualitas udara tersebut menggunakan hasil pengukuran parameter pencemar udara, yang terdiri dari zat partikulat (PM2.5 dan PM10), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), ozon (O3), dan hidrokarbon (HC).
KLHK menghimbau agar setiap orang di wilayah dengan kualitas udara tidak sehat untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan. Sementara, di daerah dengan kualitas udara sedang, setiap orang masih dapat beraktivitas di luar ruangan kecuali kelompok sensitif.
Adapun semua orang yang tinggal di daerah yang memiliki kualitas udara sangat tidak sehat dan berbahaya, perlu menghindari semua aktivitas di luar ruangan.
Berikut daftar lengkap indeks kualitas udara di area Jabodetabek.
- Tangerang Selatan: 89
- Jakarta Timur: 86
- Tangerang: 79
- Jakarta Selatan: 74
- Jakarta Utara: 73
- Bogor: 71
- Jakarta Barat: 70
- Depok: 67