10 Kabupaten/Kota dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi Nasional (Senin, 05 Desember 2022)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 07/12/2022 19:16 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 83 kabupaten/kota dengan penggunaan rawat inap rumah sakit mingguan di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 2,09 pasien per 100 ribu penduduk/minggu data per Senin, 05 Desember 2022.

(Baca: Seminggu, Omicron di Qatar Naik 91,1% (Rabu, 07 Desember 2022))

Penggunaan rawat inap lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 10,58 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, yaitu kota Jakarta Pusat, kota Magelang, kota Mojokerto, kota Madiun dan kota Kediri dengan masing-masing nilai 17,18 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 15,58 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 12,12 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 11,21 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 10,58 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, penggunaan rawat inap sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi penggunaan rawat inap harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 25 kabupaten/kota dan 74 kabupaten/kota mencatatkan penggunaan rawat inap lebih rendah.

(Baca: Vaksinasi Dosis 2 di Kabupaten Aceh Utara Menjadi yang Terendah di Aceh)

Wilayah di luar Jawa dengan nilai penggunaan rawat inap tertinggi beberapa di antaranya adalah kota Palangkaraya, Sorong dan Pulang Pisau dengan masing-masing penggunaan rawat inap yakni 8,79 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 8,33 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 6,21 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua