10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Penduduk Meninggal karena Covid-19 Terbanyak Nasional (Rabu, 23 November 2022)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 107 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk meninggal karena Covid-19 di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,09 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu data per Rabu, 23 November 2022.

(Baca: Update Vaksinasi : Dosis 3 di Kota Palangkaraya Sudah 28,38% (Kamis, 24 November 2022))

Jumlah penduduk meninggal karena covid-19 lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 1,18 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, yaitu Pakpak Bharat, Berau, Penukal Abab Lematang Ilir, Sukamara dan Ngada dengan masing-masing nilai 1,9 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 1,69 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 1,52 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 1,49 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 1,18 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, jumlah penduduk meninggal karena Covid-19 sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa terjadi peningkatan. Kondisi jumlah penduduk meninggal karena Covid-19 harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 20 kabupaten/kota dan 12 kabupaten/kota mencatatkan jumlah penduduk meninggal karena Covid-19 lebih rendah.

(Baca: Update Vaksinasi : Dosis 3 di Kota Palangkaraya Sudah 28,38% (Rabu, 23 November 2022))

Wilayah di luar Jawa dengan nilai jumlah penduduk meninggal karena covid-19 terbanyak beberapa di antaranya adalah Pakpak Bharat, Berau dan Penukal Abab Lematang Ilir dengan masing-masing jumlah penduduk meninggal karena covid-19 yakni 1,9 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 1,69 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 1,52 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.