Elon Musk berencana melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap sebagian besar karyawan Twitter jika ia menjadi pemilik perusahaan tersebut, menurut The Washington Post, Kamis (20/9).
Bos Tesla mengatakan kepada calon investor dalam pembelian Twitter bahwa ia berencana untuk memangkas hampir 75% dari basis karyawan Twitter saat ini yang sebanyak 7.500 karyawan. Ini artinya, jumlah karyawan yang bakal di-PHK mencapai sekitar 5.625 karyawan.
Perlu diketahui, kesepakatan Musk dalam pembelian Twitter senilai US$44 miliar atau setara Rp 686,35 triliun (kurs Rp15.599/US$) diharapkan dapat selesai pada 28 Oktober 2022 mendatang.
Meski demikian, apabila Musk batal membeli Twitter sekalipun, bukan berarti perusahaan tidak akan melakukan PHK. The Washington Post mengatakan, PHK besar-besaran tetap bakal terjadi pada raksasa jejaring sosial itu berdasarkan wawancara dan dokumen yang diperoleh media tersebut.
“Tenaga kerja Twitter kemungkinan akan terkena pemotongan besar-besaran dalam beberapa bulan mendatang, tidak peduli siapa pemilik perusahaan,” demikian dikutip dari The Washington Post.
Adapun badai PHK nampaknya tengah menyerang sejumlah perusahaan teknologi ternama global. Beberapa perusahaan yang dilaporkan melakukan PHK terhadap karyawannya, yakni Microsoft, Meta Platforms, hingga Snap Inc beberapa waktu lalu.
(Baca: Microsoft PHK Hampir 1.000 Karyawan Pekan Ini, Berapa Jumlah Karyawannya?)