Para investor di platform investasi digital terkadang mengalami sejumlah kendala saat berinvestasi. Hal ini pun berimbas pada kegiatan investasi yang menjadi tak maksimal bagi para investor.
Menurut hasil survei Center Economics and Law Studies (CELIOS) dan Pluang, koneksi internet yang tak stabil menjadi kendala utama bagi para investor digital. Persentasenya sebesar 26%.
Kendala lainnya yakni membutuhkan waktu untuk memahami cara kerja investasi online dengan persentase 21,1%. Lalu, sebanyak 17,4% responden mengatakan sulit membedakan investasi legal dan ilegal.
Selanjutnya, sebanyak 15,2% responden mengatakan bingung memilih aplikasi yang tepat dan sesui kebutuhan. Kemudian, sebanyak 9% responden mengatakan kendalanya adalah proses registrasi atau pendaftaran yang memerlukan banyak data dan waktu.
Ada pula sebanyak 8,4% responden yang mengatakan kapasitas memori smartphone terbatas. Lalu, sebanyak 1,5% responden mengatakan kendala lainnya. Sementara, sebanyak 1,4% responden mengatakan masih membutuhkan transaksi tatap muka.
Survei ini juga menunjukkan sejumlah kelebihan menggunakan platform digital menurut responden, di antaranya memiliki pengawasan portfolio/aset yang lebih baik (23%), fitur lebih lengkap (22%), hemat biaya (21%), dapat merencanakan investasi lebih matang (20%), dan meningkatkan kesempatan mendapatkan peluang/profit (14%).
Adapun survei ini dilakukan terhadap 3.530 responden yang dipilih secara acak pada 20-28 Juni 2022. Mayoritas responden berasal dari Jawa dan Bali serta kelompok umur 24-35 tahun dengan jenis pekerjaan utama adalah karyawan swasta.
(Baca: Survei: Ini Platform Investasi Emas Digital Terpopuler di Indonesia)