Perekonomian Sumatera Selatan menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 491,57 triliun pada 2021. PDRB Sumatera Selatan berkontribusi sebesar 13,36% terhadap perekonomian wilayah Sumatera.
Jika diukur menurut PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Sumatera Selatan tumbuh 3,58% menjadi Rp 326,41 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Capaian tersebut lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,11%. Namun, capaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 2019 yang tumbuh di atas 5%, serta di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69%.
Dari sisi lapangan usaha, sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi penopang terbesar perekonomian Sumatera Selatan dengan kontribusi sebesar 21,09% pada triwulan IV 2021. Diikuti industri pengolahan dengan kontribusi 19,41%, serta sektor pertanian 13,89%.
(baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)
Adapun jasa pendidikan mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 6,57% sepanjang tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Diikuti sektor informasi dan komunikasi sebesar 6,04%, serta sektor real estat tumbuh 5,81%.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi pengeluaran rumah tangga menjadi penopang PDRB Sumatera Selatan dengan kontribusi 62,56% pada triwulan IV 2021. Diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 32,36%, serta komponen ekspor luar negeri sebesar 19,3%.
(Baca: Sebanyak 68,56% Penduduk Sumatera Selatan Merupakan Kelompok Usia Produktif)
Komponen ekspor luar negeri mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni mencapai 24,04% (dikurangi impor 19,03%) pada tahun lalu. Komponen pengeluaran pemerintah tumbuh 2,9%, dan komponen konsumsi pengeluaran rumah tangga tumbuh 1,94%.