Survei KedaiKopi: 61% Pemilih Ingin Memilih Presiden bukan Jawa, Apa Alasannya?

Reza Pahlevi 29/12/2021 16:10 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

Survei KedaiKopi menunjukkan 61% responden survei mengaku ingin memilih presiden bukan dari suku Jawa jika ada pilihannya. Anggapan semua suku sama menjadi alasan utama di balik pilihan ini.

Alasan Memilih Presiden Bukan dari Suku Jawa, 2021

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei KedaiKopi: 61% Pemilih Ingin Memilih Presiden bukan Jawa, Apa Alasannya?

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Alasan Memilih Presiden Bukan dari Suku Jawa, 2021

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Survei KedaiKopi menunjukkan 61% responden survei mengaku ingin memilih calon presiden bukan dari suku Jawa jika tersedia pilihan suku lainnya. Anggapan semua suku sama menjadi alasan utama di balik pilihan ini.

Kebanyakan atau 43,1% responden survei beralasan ingin memilih presiden bukan Jawa karena percaya semua suku sama saja. Lalu, 26,9% responden menjawab semua suku seharusnya memiliki kesempatan yang sama.

Kemudian, 12,1% responden beralasan ingin ada perubahan dan 1,9% mengatakan calon presiden dari suku bukan dari Jawa juga layak. Dari 7 presiden yang sudah pernah memerintah, hanya B. J. Habibie yang pernah menjadi presiden bukan dari suku Jawa.

Ada pula 1,6% responden yang menganggap presiden dari suku Jawa kurang tegas, dan 1,5% menggap yang penting calon presiden seagama dengan mereka.

KedaiKOPI melakukan survei pada 16-24 November 2021, dengan 1.200 responden, yang berusia 17-65 tahun, tersebar di semua provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara face to face, dengan sampling error kurang lebih 2,83 persen.

(Baca: Survei KedaiKOPI: Masyarakat Lebih Menginginkan Sosok Presiden yang Merakyat)

Editor : Annissa Mutia