Laporan GISAID menunjukkan, ada 182 kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di 21 negara di wilayah Asia hingga Jumat, 17 Desember 2021. Salah satu teranyar, yakni Indonesia yang telah melaporkan satu kasus virus corona varian baru ini.
Israel merupakan negara yang telah mendeteksi kasus Covid-19 varian Omicron terbanyak di Asia. Jumlahnya mencapai 90 kasus Covid-19 varian Omicron.
Posisi kedua diduduki oleh Hong Kong yang telah mendeteksi 18 kasus Covid-19 varian Omicron. India dan Singapura menyusul dengan masing-masing melaporkan sebanyak 13 kasus Covid-19 varian Omicron.
Sebanyak masing-masing 9 kasus dan 7 kasus Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di Korea Selatan dan Jepang. Lebanon dan Jordan masing-masing telah memiliki 4 kasus Covid-19 varian Omicron.
Di wilayah Asia Tenggara, selain Indonesia dan Singapura, kasus Covid-19 varian Omicron juga telah terdeteksi di empat negara lainnya. Di antaranya yakni Thailand sebanyak 3 kasus, Filipina dan Malaysia masing-masing 2 kasus, dan Kamboja sebanyak 1 kasus.
Adapun GISAID telah melaporkan sebanyak 67 negara di seluruh dunia. Secara total, ada 7.330 kasus Covid-19 varian Omicron yang telah terdeteksi.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada agar terhindar dari penularan virus corona termasuk varian yang pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan ini. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
(Baca: Salip Afrika Selatan, Britania Miliki Kasus Omicron Terbanyak di Dunia)