Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor DKI Jakarta mencapai US$ 968,2 juta pada Oktober 2021. Nilai tersebut naik 0,43% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 964 juta.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, maka nilai ekspor Jakarta naik 0,77%. Pada Oktober 2020, nilai ekspor Jakarta tercatat sebesar US$ 960,8 juta.
Kenaikan ekspor Jakarta pada Oktober 2021 terjadi pada beberapa komoditas. Ekspor ikan, krustasea, dan moluska merupakan komidtas dengan kenaikan tertinggi mencapai 18,2% dari US$ 80,4 juta pada September 2021 menjadi US$ 95 juga pada Oktober 2021.
Peningkatan ekspor Jakarta pada Oktober 2021 juga terjadi pada komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, yaitu naik 4,27% secara bulanan. Komoditas lain yang juga menunjukan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya adalah berbagai produk kimia sebesar 4,5%. Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya naik 3,9%, dan sabun dan preparat pembersih naik 3,4%.
Di sisi lain, beberapa komoditas utama lainnya mengalami penurunan nilai ekspor pada Oktober 2021. Perhiasan dan permata turun 8,9% secara bulanan, kendaraan dan bagiannya turun 4,9%, lemak & minyak hewan/nabati turun 3,9%, tembaga dan barang daripadanya turun 3,7%, serta pakaian dan aksesorinya rajutan turun 3,6%.
Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor dari Jakarta pada Oktober 2021 dengan nilai sebesar US$ 151,7 juta atau 15,7% dari total. Kemudian diikuti oleh Singapura dengan nilai ekspor sebesar US$ 92,8 juta atau 9,6%, Amerika Serikat US$ 85,9 juta (8,9%), dan Filipina US$ 84,8 juta (8,8%.
(Baca: Volume Ekspor Teh Indonesia Naik 5,8% pada 2020)