Tren Kasus Meninggal di Jalan Tol Jabodetabek Menurun Hingga 2020

Transportasi & Logistik
1
Reza Pahlevi 05/11/2021 15:50 WIB
Jumlah Kasus Meninggal Akibat Kecelakaan di Jalan Tol Menurut Ruas Jalan (2018-2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Jumlah kasus meninggal akibat kecelakaan di empat jalan tol Jakarta menurun dalam beberapa tahun terakhir hingga 2020. Berdasarkan data Jasa Marga, tren kasus meninggal akibat kecelakaan turun dari 65 kasus pada 2018, 53 kasus pada 2019, jadi 38 kasus pada 2020. 

Dari total 65 kasus pada 2018, jumlah korban meninggal tercatat paling banyak di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) sebanyak 31 kasus. Selanjutnya, 18 korban meninggal tercatat di tol Jakarta - Bogor - Ciawi (Jagorawi), 10 korban di tol Jakarta - Tangerang, dan 8 korban di tol Cawang - Tomang. 

Pada 2019, total korban meninggal di tol Japek tercatat sebanyak 26 dari 53 total kasus. 10 korban tercatat meninggal di tol Jagorawi, 10 korban di tol Jakarta - Tangerang, dan 7 korban di tol Cawang - Tomang.

Terakhir, ada 22 kasus korban meninggal di tol Japek pada 2020. Lalu, 7 korban meninggal di tol Jagorawi, 6 korban di tol Jakarta - Tangerang, dan 3 korban di tol Cawang - Tomang. Total ada 38 korban meninggal di empat ruas tol tersebut pada 2020.

Kasus kecelakaan di jalan tol mewarnai pemberitaan kemarin, 4 November 2021. Kecelakaan pertama melibatkan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) Prof I Gede Supatra Budisatria di tol Cikopo - Palimanan (Cipali). Ada 4 korban dalam kecelakaan tersebut. Gede yang mengendarai kendaraan dinyatakan meninggal dan 3 korban lainnya dinyatakan selamat walaupun luka-luka.

Kecelakaan kedua melibatkan artis Vanessa Angel bersama suaminya, Bibi Andriansyah. Kecelakaan tersebut terjadi di tol Nganjuk arah Surabaya, Jawa Timur. Ada 5 orang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, Vanessa dan Bibi dinyatakan meninggal, sementara 2 orang luka berat dan 1 satu lagi luka ringan.

(Baca: Jumlah Kecelakaan Jalan Tol Menurut Faktor Penyebab Kendaraan di Indonesia 2010 - 2014)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua