Obyek kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) yang terletak di kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu destinasi wisata andalan Indonesia untuk menarik wisatawan. Namun, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penutupan aktivitas membuat kunjungan ke TMK guna meredam penularan virus Covid-19 berdampak terhadap turunnya jumlah kunjungan.
Berdasarkan data Kantor Balai Taman Nasional Komodo yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengunjung TNK sebelum pandemi Covid-19 mencapai 221,78 ribu jiwa. Dengan rincian, wisatawan mancanegara sebanyak 144,07 ribu jiwa dan wisatawan domestik 77,64 ribu jiwa.
Kemudian ketika Covid-19 masuk ke Tanah Air sejak Maret 2020, pengunjung TMK menyusut drastis hingga 76,72% menjadi hanya 51,62 ribu jiwa pada tahun lalu. Dengan rincian, wisatawan asing turun 90,9% menjadi 13,09 ribu jiwa dan wisatawan lokal berkurang 50,37% menjadi 38,53 ribu jiwa.
(baca: Kapasitas Bandara Komodo Ditargetkan 4 Juta Penumpang pada 2024)
Selain itu, Komite Warisan Dunia United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco) meminta kepada Pemerintah Indonesia menghentikan sementara proyek pembangunan infrastruktur di dalam maupun di sekitar kawasan TNK.
Desakan tersebut dilakukan lantaran proyek infrasturtur yang sedang dibangun akan berdampak pada nilai universal yang luar biasa atau outstanding universal value (OUV) yang dapat mengganggu habitat Komodo.