Laporan keuangan Bluebird menunjukkan mayoritas armada Bluebird menurun pada 2020. Pandemi Covid-19 turut melumpuhkan bisnis taksi hingga berujung pengurangan jumlah armada.
Pada 2020, jumlah taksi reguler sebanyak 16.963 unit atau menyusut 17,78% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Jumlah ini merupakan yang terendah selama enam tahun terakhir.
Sementara itu, jumlah limosin dan mobil sewaan sebanyak 5.027 unit atau turun 19,32% secara yoy. Sama halnya dengan total armada bus, jumlahnya turun sebesar 12,47% menjadi 526 unit.
Meski demikian, jumlah armada taksi eksekutif naik 248 menjadi 1.131 unit pada 2020. Jumlah shuttle bus juga naik 1 menjadi 161 unit.
Selama enam tahun terakhir, jumlah taksi reguler dan eksekutif mencapai yang tertinggi, yakni pada 2015. Masing-masing jumlahnya 26.719 unit dan 1.223 unit.
(Baca: Kapasitas Penumpang Pesawat Dibatasi Hanya 70% Selama PPKM, Transportasi Lain?)