Badan Energi Internasional (IEA) menargetkan emisi karbon dioksida (CO2) hilang sepenuhnya pada 2050. Karena itu, total emisi ini akan terus ditekan dari 33,9 gigaton (Gt) pada 2020 hingga tiga puluh tahun mendatang.
Pada 2025, IEA menargetkan total emisi karbon turun menjadi 30,2 Gt. Kemudian, angkanya diharapkan turun lagi menjadi 21,1 Gt pada 2030 dan 12,8 Gt pada 2035.
Lima tahun setelahnya, total emisi karbon diharapkan mampu turun menjadi 6,3 Gt. IEA lalu menargetkan penurunan emisi karbon menjadi 2,5 Gt pada 2045 dan hilang pada 2050.
(Baca: Listrik, Sumber Emisi Karbon Terbesar pada 2020)
Untuk mewujudkan target tersebut, penggunaan energi bersih, seperti energi terbarukan, mobil listrik, dan bangunan hemat energi, perlu diterapkan mulai dari sekarang hingga 2030. Investasi yang dibutuhkan pun perlu meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar US$ 4 triliun pada 2030.