Kasus Kematian Covid-19 di India Meningkat 20% dalam Sepekan

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Yosepha Pusparisa 07/05/2021 11:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Virus corona telah menewaskan 25.758 orang di India sejak 30 April-6 Mei 2021. Jumlah itu naik 20% ketimbang pekan sebelumnya.

Jumlah Kematian Mingguan akibat Covid-19 (Global)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Kasus Kematian Covid-19 di India Meningkat 20% dalam Sepekan

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Kematian Mingguan akibat Covid-19 (Global)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

India masih bertahan di posisi pertama dengan angka kematian mingguan terbesar akibat virus corona Covid-19. Virus mematikan itu telah menewaskan 25.758 orang di India sejak 30 April-6 Mei 2021. Jumlah kematiannya naik 20% ketimbang pekan sebelumnya.

Kasus kematian di Turki juga mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Angka kematian di Turki tercatat naik 2% dalam sepekan terakhir, dari 2.408 orang menjadi 2.450 orang. Jumlah itu menempatkan Turki sebagai negara dengan kasus kematian mingguan terbesar kedelapan di dunia.

Selain India dan Turki, delapan negara dengan kasus kematian corona mingguan tertinggi lainnya mengalami tren negatif. Brasil dan Amerika Serikat, misalnya, mengalami penurunan kasus kematian mingguan masing-masing sebesar 11% dan 7%. Padahal, posisi kedua negara tersebut berada di bawah India.

(Baca: Tertinggi Asia, Kasus Aktif Covid-19 India Nyaris Tembus 3,5 Juta)

Editor : Dimas Jarot Bayu